Senin, 05 Oktober 2009

MEMAAFKAN ITU SEHAT

Setelah kerap kali kita mendengar puasa itu menyehatkan, di dalam blog ceramah singkat ini akan memperdengarkan memaafkan itu sehat. Seiring dengan perjalanan waktu pada saat ini kita memasuki bulan syawal di mana baru saja 1 syawal jatuh pada Hari Minggu Legi tanggal 20 September 2009, sebagaimana biasa kata mohon maaf lahir dan bathin selalu menjadi saapan pertama pada saat bertemu sebagai pembuka pembicaraan. Sungguh indah dan seragam kelihatannya, tidak hanya indah tetapi ajang saling memaafkan adalah menyehatkan.

Mengapa memaafkan itu menyehatkan karena rasa marah, iri hati, dengki dan dendam itu meyakitkan dan dalam agama tergolong penyakit yang parah. Obat satu satunya adalah melepaskan penyakit tersebut dengan cara memaafkan. Hati yang dihinggapi dendam dan setelah dendam itu terbalaskan menurut pengalaman sehari-hari tidak serta merta menjadikan hati lega, tetapi akan melahirkan anak dendam-dendam yang lain, begitu juga orang yang menerima pembalasan atas nama dendam orang tersebut akan balik menyerang… subhanallah ngeri sekali kelihatannya.

Karena itulah memaafkan adalah sehat, QS. Ali Imran: 134 Allah berfirman:

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ.

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema`afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

Ayat sebelumnya menganjurkan untuk bersegera mencari ampunan Allah untuk mendapatkan surga yang telah disediakan Allah untuk orang-orang yang bertaqwa, diantara ciri orang yangbertaqwa adalah:

1. infaq dalam keadaan apapun

2. menahan rasa marah

3. memaafkan

infaq adalah sebuah cara untuk melepaskan dendam kepada orang lain atau sebaliknya orang lain yang dendam kepada kita, hal ini terbukti secara riil. Dengan memberikan infak kepada orang lain maka yang timbul adalah rasa kebersamaan dan saling memberikan perhatian. menahan marah adalah salah satu cara untuk tidak memperuncing masalah, mungkin saja orang pemarah itu dalam keadaan khilaf pada titik tertentu orang yang marah itu akan tersadar dan meminta maaf kepada kita. Memaafkan inilah tingkat ketaqwaan tertinggi, dengan memaafkan berari membuka jalinan lembaran persahabatan yang baru. Andai ada seseorang yang mengatakan telah memaafkan tetapi di dalam hatinya masih terbersit ingatan luka yang lalu maka pada tahap ini tidak bisa dikatan sebagai orang yang aafin tetapi masih dalam kategori al kaadimiinal ghaidha.

Begitulah kira-kira yang harus dilakukan di bulan syawal ini, perbanyak merenung dan berusaha keras untuk memaafkan orang lain, agar jiwa kita sehat dan hilang semua rasa yang membuat kita dendam

Wassalamu’alikum warah matullahi wabarakaatuh…

Kamipun mengucapkan mohon maaf lahir dan bathin

Semoga kita kita bisa meraih fithri dengan sukses

Sabtu, 03 Oktober 2009

PEKERJAAN SOSIAL

Melaksanakan pekerjaan dibidang sosial memerlukan keihlasan dan semangat beribadah yang tinggi.